first post after a long break, and its about "pilkada"
Hai semua, its been such a long
time since my last post. 😊
Beberapa waktu ini, bahkan sampai
sekarang sih aku lagi sibuk-sibuknya sampai kadang lupa mau nulis blog lagi. Sempet
beberapa kali kepikiran buat nulis blog, but again, rasa kantuk dan lelah pasti
akan menyiutkan kembali niat buat nulis buku harian elektronikku ini.
Btw,
Hari ini adalah hari pemilihan
umum gubernur dki jakarta untuk 5 tahun mendatang, walaupun aku sendiri
berdomisili di Bandung which is ga ada nyambung-nyambungnya tp tetep aja hampir
semua headline berita dan juga newsfeed berisi dengan berita hasil pencoblosan.
Pada awalnya aku kurang tertarik untuk menuangkan apa isi hatiku mengenai hasil
perhitungan suara ke dalam blog dimana hal tersebut sangat rawan untuk menyulut
perselihisan, seperti yang kita tau indonesia saat ini sedang krisis bhineka
tunggal ika. Karena bisa kita lihat unsur SARA serta sensitivitas orang maupun
umat beragama yang sangat rentan saat ini.
Banyak sekali hal yang sebenarnya
*menurut pendapat saya* bukanlah masalah besar tapi sangat di besar2kan. Sedih,
sungguh.
Aku tergolong orang yang cukup
aktif berorganisasi baik itu internal maupun eksternal universitas, mulai dari
satu ras sampai beda negara dan agama. Aku merasa bahwa masing2 dari di kita
memiliki keunikan dan perbedaan cara pandang yang membuat sebuah kelompk akan
terlihat lebih hidup dan berwarna. Karena ketika semua itu sama maka kita akan
buta akan hal lain, kita akan berfikir semakin tumpul dan kurang wawasan. But,
tetap masih dalam aturan dan batas yang ada dalam Al-Qur’an.
Bayangkan saja apabila seluruh
dunia ini adalah air, maka menurut ikan hanya akan ada mereka di dunia ini
menurut mereka dunia di atas air hanyalah fana dan tak akan ada yang tahu. Lalu
bayangkan apabila seluruh dunia ini adalah tanah maka manusia tidak akan pernah
merasakan kenikmatan air dikala berbuka puasa maupun nikmatnya ikan ketika kita
lapar.
Salah satu point plus mengapa saya
sangat tidak mempermasalahkan keberagaman dan toleransi beragama di indonesia
adalah : akan banyak tanggal merah dimana kt bisa tetap berbahagia walau tidak
merayakan perayaan keagamaan teman kita yang memiliki beda agama. hehe
Sekali lagi semua itu hanya
kiasan yang menggambarkan pemikiran dari titik pandang saya. Tak selamanya apa
yang kita inginkan terjadi namun tetap saja, kita harus terus berusaha dan
tawakal dalam merubah diri menjadi orang yang “valuable” atau memiliki nilai.
Karena sering sekali kita jumpai
mahluk-mahluk yang menganggap dirinya ber nilai / valuable person dengan
sebutan “netizen” dimana terus bermunculan di berbagai macam kegiatan hidup
kita terutama untuk orang2 berpengaruh dan dengan mudahnya memicu cek cok
antara satu dan banyak golongan.
Membeberkan hal-hal yang
sebenarnya tidak pasti menjadi keharusan untuk di ulik. Sekali lagi hal
tersebut adalah ghibah. Sungguh allah tidak menyukainya.
Oh iya membahas netizen, kembali
ke bahasan awalku mengenai perhitungan suara, telah muncul nama anies baswenda
dan sandiaga uno sebagai pemenang pilkada dki kali ini. Jujur saja, dalam hati
kecil saya merasa sedikit kecewa.. mengapa warga jakarta tidak memberikan satu lagi
kesempatak untuk pak ahok djarot, mereka seharusnya bisa membuktikan semua
cibiran yang ada, bisa menunjukkan apakah seluruh info netizen dan kabar burung
yang ada itu benar atau tidak dengan bukti nyata. Menunjukkan apakah tuduhan
itu benar atau tidak dan masih banyak lagi. Karena sekali lagi, apabila mereka
menjadi gubernur maka untuk periode selanjutnya mereka akan pensiun dan pak
anies serta pak sandiaga uno bisa merilis ide2 cemerlang mereka yang baru yang
mungkin bisa merestart program pak ahok yang memang sudah diselesaikan 100%.
tapi hal tersebut sebenarnya
tidak harus menjadi concern saya karena domisili saya tinggal dan berasal tidak
dari jakarta. Namun, batavia merupakan kota yang sangat berpengaruh sehingga
saya sangat berharap agar benar adanya apabila dengan pak anies menang maka
teman2 saya yang beragama lain akan tenang karena tidak akan adalagi ormas2
yang menyalahkan agama mereka , tidak akan ada lagi bayi meninggal akibat
gerejanya di bom, tidak akan adalagi perusakan masjid dan yang lainnya. Karena sesungguhnya
kita sudah lupa bahwa indonesia merupakan negara yang terdiri dari 5 agama
dengan islam sebagai agamaku dan dirimu dengan agamamu.
Yang bisa aku lakukan adalah
melihat sisi positif dari ide dan janji gubernur baru yaitu membuka lapangan
pekerjaan baru dan mau membimbing mereka. Indonesia perlu bangkit dimana
jakarta sebagai pacuannya. Semangat pak , semoga bisa tercapai. Amin.
Dan terimakasih pak ahok sebagai
salah satu inspirasiku dulu ketika masih sma, dimana beliau pernah mengatakan
hal ini pada acara kick andy : jangan pernah menyerah dalam melawan arus karena
ikan yang mengikuti arus hanyalah ikan mati. Yang berarti jangan hanya
mengandalkan pasrah melainkan terus berusaha dan keluarlah dari batas nyamanmu
untuk menggapai seluruh keinginan dan cita-cita.
That’s all guys, makasih buat yang
masih sering baca blog ini. Semoga rajin upload untuk selanjutnya ya. hehe
Komentar
Posting Komentar