Perbaikan fasilitas dalam Kereta Api Ekonomi Pasundan

poster artikel

Bismillahhirahman nirrahim
Halo Semua !
Dari artikel - artikel atau post yang sering saya tulis sebelumnya sangat jarang bahkan belum pernah saya menulis sesuatu mengenai pengaplikasian apa yang sudah saya dapatkan dikampus. Jadi mohon maaf ya readers apabila artikel ini mungkin tidak sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
Jadi, kali ini saya Rahmah Shabrina akan menulis tentang Artikel Ergonomi Mengenai Pekerjaan yang ada di sekitar Kita. Mengapa saya menulis hal tersebut? Karena saya saat ini sedang menuntun ilmu di jurusan Teknik Industri yang berada pada Kampus Telkom University. Sebelumnya, Akan saya jelaskan terlebih dahulu apa itu Ergonomi.
Adapun kutipan mengenai definisi ergonomi yang dikemukakan oleh Pheasant (1991:4) adalah :
“Ergonomics is the application of scientific information concerning human beings to the design of objects, systems and environments for human use.”
Selain itu, menurut Sutalaksana (1979:61)
“Ergonomi sebagai suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang ingin dicapai melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman dan nyaman.”
Nah dari definisi yang telah ada akan saya jabarkan dan terapkan sebagai pendekatan ergonomi menggunakan beberapa metode yang ada seperti Rula, Perancangan Display dan masih banyak lagi.
Selain itu apa lagi yang akan saya bahas di dalam artikel ini? Saya akan menganalisa suatu pekerjaan yang ada didekat saya dengan pendekatan ergonomi serta mencoba memperbaiki sistem kerja tersebut sehingga lebih baik.
Jadi hal apa yang akan saya bahas disini?

Kebetulan untuk liburan semester ganjil kali ini saya pulang ke kampung halaman yang ada di jawa timur menggunakan Kereta Api Ekonomi dengan nama “Pasundan”. Apakah ada disini dari pembaca yang pernah menugganginya? Kalau ada, bagaimana rasanya menaiki kereta api tersebut? Sering sekali diantara penumpang yang mengeluh mengalami nyeri punggu dikarenakan posisi duduk yang kurang nyaman. Akan ina tunjukkan penampakan bagaimana tidak nyaman nya posisi tempat duduk di Kereta Api Pasundan Surabaya – Bandung. Selain itu akan saya tunjukkan beberapa photo dari tempat duduk kereta api ekonomi Pasundan Surabaya – Bandung.

Ket. Gambar : Posisi kaki Penumpang Duduk yangs saling bersilangan


Ket. Gambar : gambar tempat duduk penumpang dengan posisi yang tidak nyaman
Nah setelah melihat penampakan nya bagaimana menurut kalian semua?
Horor bukan? PT. KAI merupakan perusahaan dalam bidang perkereta apian terbesar di Indonesia, namun mengapa sangat pilih kasih untuk fasilitas umum seperti ini. Jangan mengharapkan orang akan merasa nyaman dengan tata letak bangku seperti itu. Yang jelas ketika saya turun dari kereta tersebut saya sudah tidak mampu lagi merasakan bokong ini. Semacam sudah lepas atau hilang ditekan bumi.bayangkan saja, tempat duduk yang sangat keras, posisi sandaran terlalu sehingga leher penumpang cenderung sedikit maju kedepan atau emnunduk kedepan yang nantinya akan menyebabkan sakit leher dan sulit utuk menoleh.
Kemudian, apa yang akan saya lakukan? Metode apakah yang akan saya gunakan untuk menganalisanya?
Disini saya akan menggunakan Rula sebagai acuan apakah benar tempat duduk penumpang kereta api Pasundan tersebut memang tidak baik dan berbahaya?
Dimana apabila memang ditemukan bahwa tempat duduk tersebut tidak layak maka saya akan mencoba mendesain ulang desain tata letak kereta api ekonomi pasundan.
Saya akan mencoba menganalisa menggunakan metode biomekanika apakah posisi duduk di kursi kereta api tadi baik atau tidak.
Ada yang tau apa itu biomekanika? Mau saya kasih tau?
Oke ini adalah kutipan dari Modul Praktikum APK di Semester 2 yang saya miliki
“Biomekanika : merupakan aplikasi mekanika pada sistem biologi dan salah satu dari empat bidang penelitian informasi hasil ergonomi, yaitu penelitian tentang kekuatan fisik manusia yang mencakup kekuatan atau daya fisik manusia ketika bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan yang harus dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika melakukan aktivitas kerja tersebut.”
Nah, dari biomekanika tersebut saya mengetahui istilah fatigue (rasa lelah) dimana hal tersebut sangat terasa ketika kita duduk selama kurang lebih 6 – 13 jam sudah pasti kita akan merasakan fatigue. Sehingga sudah pasti kita perlu merombak desain yang ada. Lalu, desain seperti apa yang baik kira – kira ya?
Menurut saya perbaikan yang paling pas adalah perombakan atau perubahan dari alat penunjang yang ada disekitarnya seperti meja dan kursi operator.
Mengapa demikian? Karena bisa dilihat sendiri bahwa posisi kaki antar penumpang memiliki jarak yang sangat sempit sehingga kaki antar penumpang akan saling bersilangan, dan posisi tidak nyaman tersebut akan terus dipertahankan sampai penumpang sampai di tujuan nya.
Dalam perombakan desain tempat duduk di kereta api Pasundan Busa yang empuk sangat saya sarankan dikarenakan para penumpang kereta api akan diam dengan posisi duduk selama berjam jam bahkan bisa melebihi 12 jam, bayangkan saja apa yang penumpang rasakan, sungguh miris melihat keadaan kereta api tersebut.
Masalah atau keluhan kedua yang penumpang kereta pasundan rasakan adalah kamar mandi atau kamar kecil yang benar-benar tidak layak dan memadai, dengan ukuran kurang lebih 1 x 1 meter akan terasa sangat sempit dan dengan keadaan bergoyang ketika kereta berjalan akan sangat mempersulit penumpang ketika ingin melakukan buang air kecil atau hal lain. Selain itu posisi closet jongkok yang terlalu kecil benar – benar membuat anda risih terutama dengan kamar kecil yang terlalu sempit sehingga memberikan efek sangat jorok pada kamar mandi tersebut. Sebelumnya akan saya tunjukkan seberapa mirisnya kamar mandi yang dimiliki oleh PT. KAI tepatnya kereta api Pasundan :




Untuk memperbaiki hal tersebut saya akan menggunakan ilmu yang saya dapat di semester 2 mengenai analisa perancangan kerja terutama mengenai desain layout yang baik. Dan menggunakan ukuran ergonomi internasional sebagai acuan untuk kasus kali ini.
Saya menyarankan agar posisi closet agar tidak serong  dan ukuran closetnya lebih besar lagi. Serta diberikan nya display petunjuk mengenai informasi flush karena beberapa orang terutama penumpang kereta api ekonomi masih belum mengetahui bagaimana cara untuk menyiram closet yang telah digunakan. Juga posisi lantai yang seharusnya dibuat sedikit lebih meiring agar air tidak menggenang dan mudah untuk di bersihkan. Hal tersebut juga dapat mengurangi bau pesing (kurang sedap) dikarenakan genangan air bekas orang melakukan hajatnya.  usulan seperti itu diharapkan akan lebih nyaman dan aman sehingga para penumpang tidak risih dan merasa segan untuk pergi ke kamar mandi, karena ada beberapa orang yang nekat untuk menahan tidak pergi ke kamar mandi selama berada di perjalanan . sungguh tidak baik bagi kesehatan terutama pada ginjal.
Permasalahan ketiga *Tetot, banyak sekali permasalahan yang ada di Kereta Api Pasundan*
Yaitu tidak adanya Mushola atau tempat ibadah, mungkin terlihat sangat sepele tapi sangat penting untuk sebagian orang, terutama penumpang yang beragama islam. Sholat 5 waktu adalah kewajiban yang harus dilaksanakan semua umat muslim di dunia. Meskipun berada pada perjalanan masih ada sebagian orang yang memutuskan untuk sholat dengan posisi duduk yang sudah pasti akan sangat awkward atau tidak nyaman. Yang di butuhkan penumpang hanya sebuah ruangan yang tidak terlalu besar, setengah gerbong saja, dirasa sudah cukup yang penting mereka bisa melaksanakan sholat dengan nyaman tanpa harus risih karena kaki yang bersilangan antar penumpang.
Jadi saya memiliki ide untuk membuat desain layout mushola mini yang cocok untuk di kereta api.
Berikut adalah contoh desain layout nya.

Keterangan :    1 . Ruang tempat Ibadah Sholat
                        2 . Tempat mengambil air Wudhlu
Mengapa saya memilih desain layout seperti itu? Karena dengan posisi tempat wudhlu yang berada di dekat pintu masuk musholla akan terasa lebih nyaman sehingga penumpang tidak perlu mengambil wudhlu di kamar mandi.
Dan ada lagi promblem yang terakhir, kita bisa melihat dari gambar pertama bahwa masih ada beberapa penumpang yang membawa barang yang cukup banyak sehingga penumpang akan meletakkan benda benda bawaannya di bawah kursi tempat duduk mereka.dan sudah pasti hal tersebut akan sangat tidak nyaman untuk posisi kaki, karena mengganjal kaki penumpang. Dan rawan akan rusak apabila membawa benda pecah belah.
Saran saya untuk PT. KAI indonesia setidaknya menambah tempat bawaan barang barang penumpang. Dan saya berinisiatif untuk membuat tempat barang di bawah kursi penumpang. Jadi saya memanfaatkan sisa space yang ada agar lebih berguna.


Di atas adalah contoh kursi yang memiliki tempat khurus yang saya seabut dengan mini bagasi. Jadi dapat membantu penumpang  yang membawa barang bawaan lebih.
Dari tiga kasus atau masalah yang saya analisa diatas kebanyakan mengarah pada posisi dan layout dari tempat kerja bukan masalah yang ditimbulkan oleh sang operator atau manusia. Diharapkan hal tersebut
bisa mewakili apa yang kebanyakan penumpang PT . KAI rasakan. Karena, dari hal tersebut Kita dapat mengambil hikmah ataupun pesan dari hal tersebut, yaitu ketika seseorang sudah berusaha secara maksimal dalam pekerjaannya namun kondisi tidak mendukung sehingga pekerjaannya pun diselesaikan dengan kurang maksimal.
Saya berharap akan banyak orang yang lebih peduli dengan Penerapan ilmu ergonomi. Karena dalam kehidupan sehari-hari, apabila kita menerapkan hal tersebut (ilmu ergonomi) maka segala sesuatu akan menjadi lebih mudah, efektif dan efisien. Dan yang jelas akan lebih aman (Safe) karena semua aspek yang ada diergonomi sudah diperhitungkan secara jelas untuk menghindari cidera sang pekerja.
Bayangkan saja, untuk membuat sebuah Display atau petunjuk yang seringkali kita lihat di sekitar kita itu ternyata menggunakan perhitungan yang diambil dari ilmu ergonomi,
Dan memang benar, hasil dari display yang telah dihitung dengan menerapkan ilmu ergonomi sudah dapat dipastikan bisa dimengerti dan dilihat secara jelas oleh pekerja ataupun operator.
Masih belum percaya? Dirumah saya, terdapat sebuah jam yang menggunakan ilmu ergonomi dalam pembuatannya. Ini adalah penampakan dari jam tersebut.
Bayangkan apabila font yang ada di jam tersebut terlalu kecil atau terlalu besar. Apa yang akan terjadi? Sudah pasti orang yang ingin melihat jam akan mengalami kesulitan dalam mencerna informasi yang di inginkannya.
intinya, dari post artikel yang saya buat, saya hanya berharap agar fasilitas yang ada di dalam kereta api ini bisa menjadi lebih baik meskipun kebanyakan penumpang bukanlah orang yang mampu membayar cukup mahal dalam urusan tiket.
saya harap tulisan ini bisa membantu semuanya. have a nice day everyone :D


Komentar

Postingan Populer